Penggunaan tanda titik sudah menjadi kebiasaan dalam kegiatan menulis. Baik menulis menggunakan komputer, mesin ketik, maupun tulis tangan.
Dalam halaman yang sedang kita baca ini juga menggunakan banyak tanda titik. Tetapi tanda titik tidak sembarangan digunakan, agar memiliki fungsi sesuai yang diinginkan.
Pedoman Penggunaan Tanda Titik
Berikut ini pedoman penggunaan tanda titik sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang berlaku saat ini.
1. Akhir Kalimat Pernyataan
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat berita atau pernyataan.
Contoh:
- Budi bermain bola di lapangan sekolah.
- Ani sedang mengerjakan tugas bersama Tito.
Pengecualian
Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau tabel.
Contoh:
Berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan
2. Bagan, Ikhtisar, atau Daftar
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
Contoh:
A. Makanan Pokok
1. nasi
2. jagung
3. ketela
4. sagu
B. Sayuran
1. bayam
2. sawi
3. kangkung
Pengecualian
Tanda titik tidak digunakan pada daftar yang sudah menggunakan tanda kurung
Contoh :
(A) Makanan Pokok
(1) nasi
(2) jagung
(3) ketela
(4) sagu
Tanda titik tidak digunakan pada akhir penomoran digital yang lebih dari satu angka misalnya 3c.
Tanda titik tidak digunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Baca Juga: Pedoman Penggunaan Huruf Kapital
3. Memisahkan Waktu
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
Contoh:
- Ayah tiba di rumah pukul 04.25 sore ini.
- Pesawat tujuan Pontianak berangkat pukul 08.30 dari Jakarta.
- Diaz bersepeda selama 00.40.21 jam. (40 menit 21 detik)
4. Penulisan Daftar Pustaka
Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan
(yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.
Contoh:
Rahayu, Ani. 2000. Penggunaan Tanda Baca Dalam Penulisan. Jakarta: Pusat Penerbit.
5. Memisahkan Bilangan yang Menunjukkan Jumlah
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Contoh:
- Andi memperoleh uang saku sebesar Rp 10.000,00.
- Jumlah siswa yang mengikuti ujian sekolah sebanyak 3.421 orang.
Pengecualian
Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh :
- Aini lahir pada tahun 2009 di Surabaya.
- Nomor telepon Bima adalah 0888109292.
Demikian penjelasan penggunaan tanda titik pada penggunaan bahasa tulis yang tepat. Semoga memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi pembaca.