Angka Kredit Puisi untuk Kenaikan Pangkat Guru

Bentuk Karya Inovatif yang bisa diusulkan untuk kenaikan pangkat bagi guru adalah karya sastra berupa cerpen, puisi, cerita bergambar, maupun naskah drama/teater/film. Dari keempat karya inovatif ini yang paling banyak diplih guru adalah puisi karena dipandang lebih mudah dibuat dan bermanfaat. Puisi memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak-anak. Salah satunya dapat merangsang tumbuh kembang anak. Guru sebagai salah satu pilar dalam mendidik generasi bangsa mendapatkan kesempatan untuk berkarya sekaligus karya tersebut dapat menunjang dalam kenaikan pangkat guru.

Angka Kredit Puisi untuk Kenaikan Pangkat Guru

Di dalam buku 4 tentang Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, ada dua kategori puisi untuk kenaikan pangkat guru yaitu kategori kompleks dan sederhana. Kategori kompleks berisi minimal 40 puisi yang diterbitkan dan ber-ISBN mendapat angka kredit 4. Sedangkan kategori sederhana minimal berisi 20 puisi yang diterbitkan dan ber-ISBN mendapat angka kredit 2.

Apabila guru mengusulkan karya sastra untuk kenaikan pangkat, maka bukti fisik yang harus disertakan berupa buku asli atau naskah asli yang sudah diterbitkan dan ber-ISBN tadi. Dan juga harus dilampiri surat pernyataan keaslian karya dan pengesahan oleh kepala sekolah.

Puisi Yang Dapat Dinilai

Tidak semua puisi yang dibuat guru dapat dinilai, puisi tersebut harus sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak-anak/peserta didik yang diampu. Ada beberapa kriteria puisi yang harus bapak dan ibu guru perhatikan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda ikuti untuk menciptakan puisi yang sesuai dengan selera anak-anak:

1. Pilih Tema yang Relevan dan Menarik
Pilihlah tema yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan imajinasi anak-anak. Misalnya, alam, binatang, atau pengalaman sehari-hari. Pastikan tema tersebut sesuai dengan pemahaman dan kehidupan anak-anak.

    2. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Mudah Dimengerti
    Pilih kata-kata yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Hindari penggunaan frasa atau kosakata yang terlalu rumit. Gunakan gambaran atau perumpamaan yang dapat mereka kenali untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap puisi.

    3. Perhatikan Ritme dan Irama
    Anak-anak cenderung menikmati puisi yang memiliki ritme dan irama yang menyenangkan. Sesuaikan panjang baris dan pola suku kata sehingga mudah dinikmati dan diingat oleh anak-anak. Penggunaan repetisi juga bisa menambahkan elemen keceriaan.

    4. Tambahkan Warna dan Imaji yang Menarik
    Perkaya puisi dengan warna-warna cerah dan imaji yang dapat membantu membentuk dunia imajinasi anak-anak. Gunakan kata-kata yang bisa membangkitkan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasaan, sehingga mereka dapat merasakan keindahan puisi.

    5. Sisipkan Nilai Pendidikan atau Moral
    Puisi anak-anak juga dapat menjadi sarana pendidikan. Sisipkan nilai-nilai positif atau moral yang dapat membentuk karakter mereka. Misalnya, nilai persahabatan, kejujuran, atau keberanian, dengan cara yang menghibur dan bersifat mendidik.

    Dengan mengikuti langkah-langkah ini, guru dapat menciptakan puisi anak yang tidak hanya menghibur tetapi juga membangkitkan imajinasi dan mengajarkan nilai-nilai positif serta dapat diusulkan untuk kenaikan pangkat. Ingatlah selalu untuk tetap mengikuti sifat kekanak-kanakan dan keceriaan agar puisi tersebut benar-benar sesuai dengan selera dan pemahaman anak-anak. Selamat berkarya.

    ARTIKEL TERKAIT

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.